Pengikut

Label

Blog Archive

Bagas Wara Arie Wibowo. Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 07 Maret 2011

Bahan:
wingko 
500 gram tepung ketan
50 gram tepung kanji
400 gram gula pasir
250 ml santan dari 1 butir kelapa
1 kelapa agak muda, kupas, parut memanjang 350 gram
1 sdm margarin
1 lbr daun pandan
1/2 sdt garam halus
1/4 sdt vanili
Daun pisang/kertas minyak untuk alas
Olesan, aduk :
2 butir telur, ambil kuningnya
1/2 sdm margarin
Cara Membuat:
  • Didihkan santan, gula pasir, garam dan daun pandan. Rebus hingga mendidih dan tekstur agak mengental.
  • Di tempat terpisah, campur tepung ketan, tepung kanji, kelapa parut, margarin dan vanili, aduk rata. Tambahkan rebusan santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk-aduk hingga kalis dan berminyak.
  • Siapkan loyang yang sudah dialasi dengan daun pisang atau kertas minyak. Tuang adonan wingko, ratakan.
  • Panggan di dalam oven bertemperatur 160 derajat C selama 20 menit, keluarkan kue dari oven, olesi permukaanya dengan bahan olesan. Panggang kembali kue selama 25 menit atau hingga kue matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat, dinginkan.
  • Potong-potong kue sesuai dengan selera. Wingko siap dinikmati sekeluarga.

Baca Selengkapnya
Selasa, 22 Februari 2011

Sejarah mencatat bahwa aksara tertua di Nusantara (Asia Tenggara umumnya) disebarluaskan seiring dengan menyebarnya agama Buddha, jenis aksara yang semula dipergunakan untuk menulis ajaran. mantra-mantra suci atau teks-teks dengan jenis aksara yang dipakainya disebut Sidhhamatrika, disingkat Siddham. Tetapi sarjana Belanda lebih menyukai istilah Prenagari

Sebelum hadirnya aksara Arab dan Latin sekarang, tulisan yang lazim dipergunakan di kawasan Asia Tenggara (kecuali di Vietnam dan sebagian kalangan penduduk Cina Selatan) diduga sebagian besar dari pengaruh India. Begitu pun halnya yang terjadi di Nusantara para sarjana (pribumi dan asing) hampir selalu mengajukan pendapat senada bahwa aksara di Nusantara hadir sejalan dengan berkembangnya unsur (Hindu-Buda) dari India yang datang dan menetap, melangsungkan kehidupannya dengan menikahi penduduk setempat. Maka sangat wajar, langsung atau tidak langsung disamping mengenalkan budaya dari negeri asalnya sambil mempelajari budaya setempat di lingkungan pemukiman baru, salah satu implikasinya adalah bentuk aksara (de Casparis 1975).

1. AKSARA RENCONG


aksara rencong adalah istilah yang mula-mula digunakan oleh para peneliti belanda untuk merujuk pada aksara surat ulu yang digunakan di kawasan ulu (pegunungan) sumatra, khususnya di kerinci, bengkulu, sumatra selatan, dan lampung. Bersama dengan aksara-aksara daerah lain di sumatra, surat ulu merupakan turunan dari aksara pallawa. Pada masa lalu surat ulu dituliskan pada bambu, tanduk kerbau, dan kulit kayu.

Aksara ulu yang kadang-kadang juga dinamakan aksara kaganga berdasarkan tiga huruf pertama dalam urutan abjadnya, masih serumpun dengan surat batak (aksara batak).

2. AKSARA BATAK


TRANSLATOR HURUF ROMAWI-BATAK
http://bersamatoba.com/aksara-batak

sistem tradisi penulisan didalam bahasa batak toba diduga telah ada sejak abad ke-13,dengan aksara yang mungkin berasal dari aksara jawa kuna, melalui aksara sumatera kuna. Aksara ini bersifat silabis artinya tanda untuk menggambarkan satu suku kata/silaba atau silabis. Jumlah lambang /tanda itu sebanyak 19 buah huruf yang disebut juga induk huruf dan ditambah 7 jenis anak huruf.

Pada dasarnya huruf /ka/ tidak pernah ditemukan dalam bahasa batak toba, misalnya orang batak toba pada mulanya bila menyebutkan kopi adalah hopi, dan hoda [bukan kuda]. Tetapi sekarang ini orang batak tidak lagi menyebutnya hopi melainkan kopi, itulah perubahan pelafalan dalam bahasa batak toba.

3. AKSARA LAMPUNG


aksara lampung yang disebut dengan had lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara pallawa dari india selatan. Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam huruf arab dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan melainkan menggunakan tanda di belakang, masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.

4. AKSARA SUNDA


aksara sunda kuna merupakan aksara yang berkembang di daerah jawa barat pada abad xiv-xviii yang pada awalnya digunakan untuk menuliskan bahasa sunda kuna. Aksara sunda kuna merupakan perkembangan dari aksara pallawa yang mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang digunakan naskah-naskah lontar pada abad xvi.

5. AKSARA JAWA



hanacaraka atau dikenal dengan nama carakan atau cacarakan (bahasa sunda) adalah aksara turunan aksara brahmi yang digunakan atau pernah digunakan untuk penulisan naskah-naskah berbahasa jawa, bahasa madura, bahasa sunda, bahasa bali, dan bahasa sasak.
Aksara jawa modern adalah modifikasi dari aksara kawi dan merupakan abugida. Hal ini bisa dilihat dengan struktur masing-masing huruf yang paling tidak mewakili dua buah huruf (aksara) dalam huruf latin. Sebagai contoh aksara ha yang mewakili dua huruf yakni h dan a, dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata "hari". Aksara na yang mewakili dua huruf, yakni n dan a, dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata "nabi". Dengan demikian, terdapat penyingkatan cacah huruf dalam suatu penulisan kata apabila dibandingkan dengan penulisan aksara latin.

6. AKSARA BALI


aksara bali adalah huruf tradisional masyarakat bali dan berkembang di bali. Aksara bali merupakan suatu abugida yang berpangkal pada huruf pallawa. Aksara ini mirip dengan aksara jawa. Perbedaannya terletak pada lekukan bentuk huruf.

7. AKSARA BUGIS/LONTARA


sejarahnya lontara mempunyai dua pengertian dalam bahasa bugis,yakni 1).lontara sebagai sejarah dan ilmu pengetahuan,dan 2).lontara sebagai tulisan. Kata lontara berasal dari bahasa bugis yang berarti daun lontar karena awalnya ditulis dalam daun lontar. Daun lontar ini memiliki lebar kira-kira 1 cm sedangkan panjangnya disesuaikan dengan panjangnya tulisan. Tiap - tiap daun lontar disambungkan dengan menggunakan benang lalu digulung pada jepitan kayu, yang bentuknya mirip gulungan pita kaset. Cara membacanya dari kiri ke kanan.aksara lontara biasa juga disebut dengan sulapaq eppaq.

Baca Selengkapnya
Senin, 21 Februari 2011

Tak semua orang bisa mengerem keinginan impulsif mereka untuk berbelanja. Namun, kini hal itu bisa diatasi dengan kehadiran tiga buah dompet ajaib besutan para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Dengan dompet-dompet yang dinamakan Proverbial Wallet, penggunanya bisa semakin mudah untuk mengendalikan pengeluaran mereka, karena dompet-dompet ini dirancang untuk bisa mengetahui kondisi finansial pemiliknya.


Dompet pertama yang dinamakan dompet Bumblebee, adalah dompet yang dilengkapi dengan vibrator. Dompet itu akan bergetar setiap kali rekening pemilik dompet itu tengah berubah.Setiap kali transaksi keuangan terjadi, dompet akan mengetahuinya.



Bumblebee

Ia bisa bergetar dengan pola getar yang bisa diprogram. Bahkan ia juga bisa disetel untuk memperingatkan adanya upaya penipuan, ketika dompet bergetar tanpa adanya sebuah transaksi pembelian. Sementara, dompet lain yang dinamakan Peacock, bisa mengembang atau mengempis seiring dengan kondisi keuangan pemiliknya.


Peacock

Adapun dompet model Mother Bear bisa membuka atau menutup sesuai dengan kondisi keuangan pemiliknya. Ia dilengkapi dengan engsel yang terkoneksi dengan internet dan mengetahui posisi rekening bank pemiliknya.


Mother Bear

Saat uang pemiliknya masih tebal, dompet tesebut masih mudah dibuka-buka. Sementara bila kondisi keuangan sudah semakin menipis, maka dompet itu akan semakin sulit untuk dibuka, 'memaksa' pemilik dompet untuk lebih berhemat.

Dompet-dompet ini terhubung dengan data rekening bank pemiliknya melalui koneksi internet, lewat sinyal Bluetooth yang dipancarkan oleh ponsel. Platform ini memanfaatkan mikroprosesor yang ditanam di dompet. Namun ia juga membutuhkan sebuah aplikasi yang ditanam di ponsel.

Dari data-data masukan dari internet tentang rekening pemilik dompet tersebut, maka sistem ini akan mengeluarkan perintah keluaran kepada vibrator atau motor engsel di dompet.

“Ini adalah cara untuk membuat sesuatu yang tidak memiliki properti fisik, misalnya rekening bank, bisa lebih terasa secara fisik,’’ kata Henry Holtzman, direktur riset yang merancang dompet-dompet ini. Yang terpenting, dompet-dompet ini diharapkan bisa membuat uang pemiliknya bisa lebih 'awet' dan terkendali.

Baca Selengkapnya
Sabtu, 12 Februari 2011


Sonic Adventure DX Directors Cut (2011/PC)
Size : 1.07 GB


Game Information:
Title: Sonic Adventure DX Directors Cut
Genre: Arcade / 3D / 3rd Person
Developer: Sonic Team, Spin Dash Team
Publisher: Sega, Best Blast Team
Released: 2011
Platform: PC
Language and Sound: English
Enabling | reg. Code: Not required
Size: 1.07 GB


For each character is provided by private adventure. Instead of a storyline with Sonic, we get six separate campaigns. Gameplay varies from character to character. Sonic runs, Teylz fly, Knuckles climbs on the walls, the charming Amy hammer enemies pink hammer, a pacifist fat cat fishing, Gamma equipped with automatic guidance on the enemies and shoot at them from a vending machine. Here the main thing - to enjoy the many illuminations on the engine, to find the entrance to the next piece of action-and, perhaps, to fight the boss.
System requirements:
- Microsoft Windows XP / Windows Vista / Windows 7
- Processor: Pentium III 800 Mhz
- Memory: 512 Mb
- Video card: 64 Mb, DX 9.0c
- Sound Card: DirectX 9.0c compatible
- Free disk space: 1.5 GB

Download
Code:
Hotfile
http://hotfile.com/dl/101693873/4e586de/warezportal.us_Sonic_Adventure.rar.part1.rar.html
http://hotfile.com/dl/101694049/d3d9aea/warezportal.us_Sonic_Adventure.rar.part2.rar.html
http://hotfile.com/dl/101694502/99286c6/warezportal.us_Sonic_Adventure.rar.part3.rar.html
http://hotfile.com/dl/101694875/f4a2efa/warezportal.us_Sonic_Adventure.rar.part4.rar.html

Duckload
http://www.duckload.com/dl/46CW2
http://www.duckload.com/dl/c6CW2
http://www.duckload.com/dl/a6CW2
http://www.duckload.com/dl/I6CW2

Fileserve
http://www.fileserve.com/file/VevHSSF
http://www.fileserve.com/file/WnntjbX
http://www.fileserve.com/file/PAHqCYV
http://www.fileserve.com/file/qdWkyHH

Filesonic
http://www.filesonic.com/file/74553583
http://www.filesonic.com/file/74553569
http://www.filesonic.com/file/74553551
http://www.filesonic.com/file/74553527

Baca Selengkapnya